Arsitektur
Client Server
Kita
tahu bahwa perkembangan teknologi kini telah banyak membuat perubahan pada cara
berpikir kita (manusia). Dengan laju pertumbuhan teknologi yang makin cepat,
kebutuhan akan informasi dari hari ke hari meningkat sehingga menuntu
kelancaran, dan kecepatan proses distribusi informasi.
Arsitektur
jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada
jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server.
Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server.
Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada
terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita
sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk
memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer
server), jalur komunikasi (server komunikasi).
Pada
model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi
sebagai Server, tetapiServer dapat berfungsi
menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja pada
arsitektur ini sangat sederhana, dimana Server akan menunggu
permintaan dari Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client,
sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server,
menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.
Sistem Client
Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan
komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utamaTransmision
Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem operasi yang
digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT.
Lingkungan
Database Client/Server di Internet
1.
Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC
2.
Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri
3.
Berbagi hardware atau software
Komponen
dasar Client Server
Pada
dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk
dasar, yaituClient, Middleware, dan Server. Gubungan
dari ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut:
Arsitektur
File Server
1.
Model pertama Client/Server
2.
Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
3.
Satu atau beberapa server terhubungkan dalam
jaringan
4.
Server bertindak sebagai file server
5.
File server bertindak sebagai pengelola file dan
memungkinkan klien mengakses file tersebut
6.
Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
7.
DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam
bentuk file pada server
8.
Aktivitas pada klien:
9.
Meminta data
10.
Meminta penguncian data
11.
Tanggapan dari klien
12.
Memberikan data
13.
Mengunci data dan memberikan statusnya
Batasan
File Server
1.
Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta
akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan
2.
Setiap klien harus memasang DBMS sehingga
mengurangi memori
3.
Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk
mendapatkanresponse time yang bagus
4.
Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga
integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama ð tanggung
jawab diserahkan kepada programmer
Arsitektur
Database Server
1.
Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka
pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan
bisnis)
2.
Database server bertanggung
jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database
3.
Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan
pemrosesan yang tinggi
4.
Beban jaringan menjadi berkurang
5.
Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi,
pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
6.
Database server merupakan implementasi dari two-tier
architecture
Contoh
Two-Tier Architecture
Contoh
Three-tier Architecture
Melibatkan
lapisan server yang lain selain lapisan database server
Beberapa
Keuntungan Arsitektur Three-Tier
1.
Keluwesan teknologi
2.
Mudah untuk mengubah DBMS engine
3.
Memungkinkan pula middle tier ke
platform yang berbeda
4.
Biaya jangka panjang yang rendah
5.
Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle
tier daripada pada aplikasi keseluruhan
6.
Keunggulan kompetitif
7.
Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis
dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan
aplikasi
SUMBER
:








Tidak ada komentar:
Posting Komentar