Tugas Softskill bahasa Indonesia 2 "Berfikir Deduktif dan Induktif"

Berfikir Deduktif dan Induktif

Deduktif

1.Silogisme Kategorial

Silogisme yang terdiri dari tiga proposisi (premis) kategoris.,Contoh silogisme kategorial :

-Mayor : Semua guru adalah lulusan sarjana.

-Minor : Ningsih adalah guru.

-Kesimpulan : Ningsih lulusan sarjana.

2.Silogisme Hipotesis

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berprosisi conditional hipotesis, Contoh :

-Mayor : Jika tidak ada internet, informasi akan terhambat.

-Minor : Internet tidak ada.

-Kesimpulan : Jadi, informasi akan terhambat.

3.Silogisme Alternatif

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative, Contoh :

-Mayor : Handphone itu hidup atau mati.

-Minor : Handphone itu hidup.

-Kesimpulan : Jadi, Handphone itu tidak mati.

4.Entimen

Sebuah silogisme yang dipendekan. Jadi entimen adalah kesimpulan dari silogisme. Namun, sebenarnya, entimen ini bukanah paragraf, akan tetapi lebih terlihat seperti sebuah kalimat kesimpulan, Contoh:

-PU : Anak yang baik selalu disayang orang tua

-PK : Budi anak yang baik.

-K : Budi disayang orang tua

-Entimen : Budi disayang orang tua, karena dia anak yang baik.

Induktif

1.Generalisasi

Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pertanyaan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum, Contoh:

-Mobil antik sering dijumpai di jalanan ibu kota Jakarta.

-Motor antik di ibu kota Jakarta sudah banyak komunitasnya.

-Sepeda antik di ibu kota Jakarta dapat dijumpai saat car free day.

-Jadi, di Jakarta banyak pengguna kendaraan antik.

2.Analogi

Membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Cara ini berdasarkan pada sebuah asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain, Contoh:

-Fachri adalah Lulusan SMA 5 Bekasi.

-Fachri dapat menyelesaikan UN dengan baik.

-Bagong adalah lulusan SMA 5 Bekasi.

-Oleh sebab itu, Bagong dapat menyelesaikan UN dengan baik.

3.Hubungan Kausal

Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan, contoh:

-Sebab Akibat

Rudi sangat malas belajar, akibatnya dia tidak naik kelas.

-Akibat Sebab

Banjir di daerah kampong pulo, disebabkan kiriman air dari bogor.

-Akibat Akibat.

Andi tidak lulus sidang, sehingga Andi beranggapan ibunya akan sedih.