ANALISIS SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. PERTANI (PERSERO)
ABSTRAKSI
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
merupakan sistem yang dibangun untuk mempermudah pelaksanaan penggajian pegawai
secara tepat dan akurat dengan mengkomputerisasi keseluruhan maupun beberapa
bagian dari proses penggajian tersebut disertai dengan pengendalian atau
kontrol atas sistem komputerisasi tersebut. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan
oleh PT. Pertani (Persero) dan untuk mengetahui apakah system informasi
akuntansi yang telah diterapkan oleh perusahaan tersebut telah memiliki
pengendalian intern yang memadai. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah flowchart (bagan alir) melalui prosedur gambar-gambar. Setelah
dilakukan penelitian terhadap PT. Pertani (Persero), dapat disimpulkan bahwa
sistem akuntansi penggajian yang berjalan diperusahaan tersebut sudah berjalan
cukup baik, namun belum dilakukan secara komputerisasi. Dan pengendalian intern
yang dilakukan perusahaan tersebut telah memadai, hal ini didukung oleh unsur-unsur
lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi
dan komunikasi, dan pemantauan.
Kata kunci : Sistem Akuntansi
Penggajian, Gaji, Pengendalian Intern, Flowchart
PENDAHULUAN
Pada era
globalisasi sekarang ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan
ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor
ini adalah salah satu yang terpenting untuk menghadapi persaingan yang semakin
ketat dengan perusahaan lain. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan
diperlukan adanya manajemen perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh personil
yang berkualitas agar dapat berkarya secara efisien.
Hal penting yang
harus diperhatikan oleh perusahaan adalah faktor manusia.Sumber daya manusia
dalam suatu perusahaan merupakan faktor dominan dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Sebagai imbalan kepada sumber daya tersebut, maka perusahaan
memberikan serangkaian penghargaan di mana salah satu komponennya adalah gaji.
Gaji mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga
kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu.
Untuk menjalankan
kegiatannya dengan efektif dan efisien, sebuah perusahaan memerlukan suatu
sistem pengolahan data informasi yang mendukungnya. Kebutuhan ini akan terpenuhi
dengan adanya sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi harus
dirancang dan digunakan secara efektif, karena informasi akuntansi merupakan
bagian yang paling penting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh
manajemen.
Dalam suatu perusahaan
apabila sistem informasi akuntansi tidak baik akan menimbulkan suatu gejala
yang merugikan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang
memadai. Untuk menciptakan pengendalian internal yang memadai diperlukan suatu
sistem informasi akuntansi yang baik. Sistem Informasi Akuntansi ini merupakan
keseluruhan prosedur dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data dan
mengolahnya sehingga menjadi informasi yang diperlukan sebagai alat bantu
pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan kerja.
Dari rumusan
masalah di atas, tujuan yang ingin kita capai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui
sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan pada PT. Pertani (Persero).
b. Untuk menilai
apakah sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan pada PT. Pertani
(Persero) sudah sesuai dengan system pengendalian intern yang memadai.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem
Definisi sistem
menurut Mulyadi (2001: 2) adalah sebagai berikut: “Suatu sistem pada dasarnya
adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”
Menurut Widjayanto
(2001: 2) “Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagianbagian yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu: input,
proses dan output”.
Menurut James A.
Hall (2001: 5) “Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau
subsistemsubsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common
purpose).”
Sistem Akuntansi
Warren, Reeve, dan Fess (2005: 226) mengemukakan bahwa: “Sistem akuntansi
adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah
perusahaan.”
Menurut
Mulyadi (2001: 3) “sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan
pelaporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan data
perusahaan”.
Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan
Hopwood (2004: 1) : “Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber
daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan
dan data lainnya menjadi informasi”.
Romney dan
Steinbart (2004: 473) menyatakan bahwa “Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah
sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk (1)
persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan
dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.
Pengendalian Intern
Pengendalian
internal menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005: 227) adalah “Kebijakan dan
prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan,
memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa
hukum serta peraturan perusahaan telah diikuti.”
Menurut Mulyadi
(2001: 163) sistem pengendalian intern adalah: “Sistem pengendalian intern
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”
Fungsi Pengendalian Intern
Fungsi pengendalian intern adalah :
a. Mencegah terjadinya
penyimpangan, kelalaian dan kelemahan sehingga tidak terjadi kerugian yang
diinginkan.’
b. Memperbaiki
kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan
dan peborosan-pemborosan.
c. Mempertebal rasa
tanggung jawab terhadap pegawai yang diserahi tugas dan wewenang dalam
pelaksanaan pekerjaan.
d. Mendidik para
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Unsur-unsur pengendalian internal
menurut COSO yang dikutip dari Warren, Reeve, dan Fess (2005: 229) terdiri
dari:
1. Lingkungan
pengendalian
2. Penilaian resiko
3. Prosedur
pengendalian
4. Pemantauan dan
monitoring
5. Informasi dan
komunikasi
Gaji
Mulyadi (2001: 373)
memberikan definisi gaji dan upah adalah sebagai berikut: gaji merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai
jenjang jabatan manajer, umumnya gaji diberikan secara tetap perbulan.
Sedangkan menurut
Manullang (2001: 57) gaji adalah pemberian kepada pegawai dengan pembayaran
berupa uang sebagai balas jasa suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai
pemberian kegairahan untuk pelaksanaan dan kegiatan diwaktu yang akan datang.
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Menurut Mulyadi
(2001: 12) “sistem akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi
perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya”.
Mulyadi (2001: 285)
“sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan
perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar tetap
bulanan”.
Menurut Bodnar dan
Hopwood (2004: 3) “sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber
daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan
dan data lainnya menjadi informasi”.
Flowchart
Flowchart adalah teknik
analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem
informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Flowchart menggunakan
simbol-simbol standar untuk mendeskripsikan melalui gambar prosedur pemrosesan
transaksi yang digunakan perusahaan dan arus data melalui sistem.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian dan Sumber Data
Objek penelitian
yang akan diteliti adalah PT. Pertani (Persero) yang merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertanian. Penelitian ini
menggunakan data primer data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari dan
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk
dokumentasi serta sumber-sumber tertulis maupun dari media elektronik.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan
data dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan
metode sebagai berikut:
1. Studi Lapangan
Penelitian lapangan digunakan untuk
mengumpulkan data-data yang lengkap dan nyata mengenai tema yang diambil dalam
penelitian ini.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yang penulis
lakukan bertujuan untuk memperoleh data dengan cara membaca buku-buku atau
literatur- literature.
Alat Analisis Yang Digunakan
Alat analisis yang
digunakan oleh penulis adalah bagan alir dokumen (flowchart). Flowchart adalah
teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem
informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Flowchartmenggunakan
symbol-simbol standar untuk mendeskripsikan melalui gambar prosedur pemrosesan
transaksi yang digunakan perusahaan dan arus data melalui sistem.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Penggajian Pada PT. Pertani
(Persero)
1. Prosedur Penggajian Bagian Sumber
daya manusia (SDM)
a. Mengelola Daftar
Hadir Karyawan (DHK) sebagai dasar untuk mengitung gaji karyawan.
b. Menghitung dan
membuat Daftar Gaji Karyawan (DGK) beserta potonganpotongan.
c. Membuat Surat Uang
Muka Kepada Karyawan (SUMKK).
d. Mengarsip tetap
Daftar Hadir Karyawan (DHK)
e. Menyerahkan Daftar
Gaji Karyawan (DGK) dan Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK) kepada bagian
Akuntansi.
2. Prosedur Penggajian Bagian
Akuntansi
a. Menerima Surat Uang
Muka Kepada Karyawan (SUMKK) dan daftar Gaji Karyawan (DGK) dari SDM.
b. Melakukan
verifikasi atas rekapitulasi gaji dan dokumen pendukung lainnya.
c. Menyerahkan Daftar
Gaji Karyawan (DGK) dan Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK) ke bagian
keuangan.
3. Prosedur Penggajian Bagian
Keuangan
a. Menerima Daftar
Gaji Karyawan (DGK) dan Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK) dari bagian
akuntansi.
b. Mempersiapkan Surat
Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU) dan cek.
c. Mengusulkan Surat
Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian direksi.
d. Mengarsip sementara
Daftar Gaji Karyawan (DGK)
e. Mengarsip tetap
Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK).
f. Mengirim Surat
Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU), Cek dan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji
(SPPG) ke bagian direksi.
g. Menerima Surat
Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) yang sudah disetujui oleh direksi, lalu
memeriksa kembali Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) yang sudah ditanda
tangani.
h. Membuka kembali
arsip sementara Daftar Gaji Karyawan (DGK) lalu membuat tanda terima kepada
masing-masing karyawan.
i. Melakukan
pembayaran gaji kepada karyawan.
j. Memberikan Daftar
Gaji Karyawan (DGK) kepada Karyawan.
k. Mengarsip tetap
Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG)
4. Prosedur Penggajian Bagian Direksi
a. Menerima Surat
Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU), Cek dan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji
(SPPG) dari bagian keuangan.
b. Menandatangani
SPMU, Cek, dan SPPG.
c. Mengarsip Tetap
Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU) dan Cek.
d. Menyerahkan kembali
Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian keuangan.
Bagan Alir Bagian
SDM Bagan
Alir Bagian Akuntansi
Keterangan :
DHK = Daftar Hadir
Karyawan DGK
= Daftar Gaji Karyawan
DGK = Daftar Gaji
Karyawan SUMKK
= SuratUang Muka Kepada Karyawan
SUMKK = Surat Uang Muka Kepada
Karyawan
Bagan Alir Bagian
Keuangan Bagan
Alir Bagian Direksi
Keterangan :
SPMU = Surat Perintah Mengeluarkan
Uang
SPPG = Surat Persetujuan Pembayaran
Gaji
Analisis Sistem Akuntansi Penggajian
Pada PT Pertani (Persero)
Setelah analisa
awal untuk mengetahui cara kerja sistem selesai dilakukan, selanjutnya akan
dilakukan analisa untuk mencari permasalahan atau kelemahankelemahan yang ada
pada Sistem Informasi Akuntansi Penggajian yang ditetapkan. Kemudian
berdasarkan kelemahan- kelemahan yang ditemukan, maka akan dicarikan
solusi untuk memecahkan permasalahan.
Analisis Struktur Organisasi
Struktur organisasi
PT Pertani (Persero) telah disusun sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
perusahaan, dalam hal ini perusahaan sudah benar-benar mampu memilah pembagian
atas tanggung jawab dan wewenang dalam penyelesaian tugas.
Analisis Data
Menurut hasil
pengamatan dari peneliti masih ada hal-hal yang akan dievaluasi
lebih lanjut, yaitu :
1. Data kehadiran karyawan yang belum
ter-back up
Dalam pencatatan
absensi sudah menggunakan mesin Fingertech. Namun mesin absensi
terkadang mesin yang mengolah data dengan menggunakan computer dapat mengalami
kerusakan sistem komputer, dimana dapat menghilangkan seluruh data dalam sistem
tersebut. Kehilangan data daftar hadir dapat menghambat pembuatan daftar hadir.
2. Seringkali terjadinya kesalahan
input data yang dimasukkan ke dalam komputer
Terjadinya
kesalahan seperti ini sering kali disebabkan karena human error
ataupun karena kesalahan dalam hal
adminstrasi.
3. Belum lengkapnya sofware penunjang
Belum lengkapnya software penunjang
untuk mencatat setiap dokumendokumen terkait yang masuk atau pun keluar,
sehingga pencatatan sedikit lambat dan dinilai kurang efektif.
Analisis Aktivitas Perhitungan Gaji
Dalam sistem
penggajian di PT Pertani (Persero), perhitungan mengenai gaji beserta
potongan-potongannya akan dikerjakan oleh Bagian SDM. Proses perhitungan
tersebut akan dimulai pada tanggal ke 25 setiap bulan. Jeda selama 5 hari
sampai dengan akhir bulan tersebut digunakan untuk melakukan proses
perhitungan, otorisasi, sampai dengan review di bagian Keuangan.
Analisis Aktivitas Pembayaran
Aktivitas
pembayaran yang dilakukan oleh PT Pertani (Persero) sudah baik,
karena proses pembayaran gaji
seluruhnya dilakukan oleh Bagian Keuangan yang
diserahkan kepada masing-masing
Kepala Unit atau Kepala Bagian. Sebelum dilakukan pembayaran, hal yang paling
penting adalah terletak pada proses otorisasi yang dilakukkan dengan mulai
meminta persetujuan kepada Kepala Bagian Keuangan dan dilanjutkan kepada
Direktur Utama.
Analisis Aktivitas Akuntansi
Kegiatan akuntansi
dimulai setelah menerima hasil bukti perhitungan gaji dari Sub Bagian SDM,
setelah itu melakukan verifikasi atas rekapitulasi gaji dan pendukung lainnya.
Review yang sudah dilakukan akan dilaporkan bersama laporan-laporan lainnya
dari tiap fungsi di perusahaan yang nantinya akan membentuk laporan keuangan
Analisis Output Sistem
Penggajian
PT Pertani
(Persero) telah menerapkan Sistem Informasi Penggajian yang berbasis semi
computer, hal ini tentunya akan lebih baik daripada menggunakan yang masih
manual. Hal ini tentunya akan mempunyai keungulan dalam hal pemrosesan data,
waktu yang lebih efektif, dan dari segi pembuatan laporan-laporan (berupa
laporan absen, perhitungan gaji, laporan keuangan, dsb). Data output yang
dihasilkan pun jauh lebih baik dan lebih rinci daripada proses manual.
Alternatif Pemecahan masalah
1. Mem-back up Data
Kehadiran Karyawan
Walaupun
absensi karyawan menggunakan mesin fingertech, namun data kehadiran
karyawan perlu di back up, karena jika mesin yang mengolah data
mengalami kerusakan sistem.
2. Memeriksa Kembali Saat Melakukan
Konfirmasi Atas Penginputan Data Karyawan.
Ketika sudah
melakukan penginputan data maka bagian SDM harus segera mengkonfirmasi kepada
seluruh kepala bagian sehingga terdapat sedikit kesalahan yang dilakukan oleh
SDM.
3. Adanya Software Penunjang Dalam
Proses Penggajian.
Dengan adanya
software penunjang dalam proses penggajian ini, maka pencatatan setiap
dokumen-dokumen terkait yang masuk dan keluar dapat berjalan lebih efisien dan
efektif.
Analisis Pengendalian Intern (COSO)
Pada PT Pertani (Persero)
PT Pertani
(Persero) sudah dilengkapi Pengendalian Intern yang memadai dikarenakan telah
memenuhi unsur-unsur pengendalian intern (COSO) yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan
pengendalian pada PT. Pertani (Persero) dapat dikatakan cukup baik, hal ini
tercemin dari pelaksanaan unsur-unsur lingkungan pengendalian PT. Pertani
(Persero) telah mempunyai struktur organisasi yang mengatur dengan jelas
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, yaitu setiap bagian di dalam
perusahaan telah mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab masingmasing.
2. Perkiraan Risiko yang Timbul
Risiko yang mungkin
timbul telah diidentifikasi, dianalisis, dan dikelola dengan baik oleh PT.
Pertani (Persero) sehingga dapat mempermudah pelaksanaan pengendalian internal
dan mengurangi penyimpangan di perusahaan.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian
pada PT. Pertani (Persero) sudah cukup memadai, tercermin dari pelaksanaan
unsur-unsur aktivitas pengendalian dengan baik oleh bagian yang ada di PT.
Pertani (Persero).
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan
Komunikasi pada PT. Pertani (Persero) telah berjalan dengan baik, hal ini
terlihat dari penyusunan dan penyampaian informasi serta komunikasi antara
bagian-bagian yang terkait di perusahaan, sehingga
membantu manajemen dalam pelaksanaan
pengendalian intern.
5. Pengawasan
Pengawasan pada PT.
Pertani (Persero) telah berjalan cukup baik, hal ini terlihat dari adanya
tindakan koreksi jika terdapat kelemahan, sehingga akan semakin memperbaiki
pengendalian intern yang ada di perusahaan.
Sistem Akuntansi Penggajian Yang
Diajukan Untuk Memperbaiki Sistem
Akuntansi Penggajian Pada PT. Pertani
(Persero)
Setelah melihat
pelaksanaan sistem akuntansi penggajian pada PT. Pertani (Persero) dan melihat
adanya kelemahan-kelemahannya, maka berikut ini adalah bagan alir yang
diusulkan pada PT. Pertani dalam pelaksanaan penggajian.
Flowchart Usulan Sistem
Akuntansi Penggajian PT. Pertani (Persero)
Prosedur penggajian
yang digambarkan dalam flowchart penggajian di atas, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Sub Bagian
Kepegawaian
Proses dimulai dari Sub Bagian
Kepegawaian, dimana sub bagian ini menangani absensi karyawan yang telah di
validasi dan menurut catatan fisik yang telah ada dan diserahkan ke bagian SDM.
2. Sub Bagian SDM
Setelah menerima daftar absensi dan
surat keputusan pegawai maka pada sub bagian ini melakukan verivikasi untuk
menentukan besarnya gaji yang akan diterima karyawan. Dengan membuat daftar
gaji maka diperlukan otorisasi yang di lakukan oleh Kepala Bagian SDM. Yang
kemudian diteruskan kepada Sub Bagian Akuntansi.
3. Sub Bagian
Akuntansi
Setelah menerima daftar gaji maka
akan diverivikasi lebih lanjut agar tidak terjadi kesalahan dan meminimalisir
tingkat kecurangan. Setelah dilakukan verifikasi penjurnalan dilakukann secara
komputerisasi melalui database keuangan. Setelah dirasa benar maka akan
dimintakan otorisasi kepada Kepala Bagian Keuangan dan Direktur Utama. Setelah
disetujui maka akan membuat daftar penerima gaji, slip gaji, dan melakukan
pengambilan uang di bank. Dan semuanya akan diserahkan kepada Sub Bagian
Keuangan karena yang berhak mengawasi dalam hal pembayaran adalah Sub Bagian
Keuangan.
4. Sub Bagian Keuangan
Setelah menerima daftar penerima
gaji, uang dan slip gaji. Sub bagian Keuangan akan memanggil masing-masing
Kepala Bagian dan Kepala Unit yang nantinya semua proses penyerahan uang dan
slip akan dilakukan oleh Kepala Unit dan Kepala Bagian kepada masing-masing
staffnya. Setelah selesai maka daftar penerima gaji yang telah ditanda tangani
akan dikembalikan kepada Sub Bagian Keuangan.
5. Sub Bagian Direksi
Sub Bagian Direksi melakukan
penandatanganan dokumen-dokumen berupa Cek, Surat Perintah Mengeluarkan Uang
(SPMU), SPPG (Surat Persetujuan Pembayaran Gaji).
Dari prosedur yang
diusulkan untuk sistem akuntansi penggajian pada PT. Pertani (Persero)
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sistem akuntansi penggajian yang lama,
yaitu:
1. Keseimbangan
biaya-keefektifan
Dalam kasus ini adalah sudah memenuhi
karena peneliti menilai biaya yang dikeluarkan untuk pembelian peralatan sistem
seperti komputer dan kertas adalah sesuai dengan laporan yang dihasilkan
seperti daftar absensi, dafter gaji maupun laporan keuangan seperti buku
pembantu kas.
2. Fleksibel untuk
memenuhi kebutuhan yang akan dating
Dalam hal ini PT (Persero) telah
mengakomodasi semua perubahanperubahan peraturan pemerintah. Hal itu dapat
dibuktikan ketika ada perubahan tingkat kenaikan gaji pada berbagai golongan
maka petugas tinggal menginput data dan komputer akan merubah semua
golongan.
3. Pengendalian
internal yang memadai
PT Pertani (Persero) telah menetapkan
segala prosedur secara rinci dan telah didokumentasikan dalam bentuk buku untuk
dibaca dan dijalankan oleh seluruh karyawan. Karena dengan menerapkan sistem
yang melalui 4 filter untuk verifikasi gaji agar sesuai dengan apa yang
dilakukan karyawan. Selain itu dalam sistem ini juga telah ada sistem rangkap
dokumen dari berbagai pihak, sehingga alurnya jelas dan dapat ditelusuri.
4. Pelaporan yang
efektif.
Pemakai laporan mengandalkan
informasi relevan yang disampaikan dengan cara yang dapat dipahami. Pemahaman
seperti sudah sangat mudah dilakukan oleh karyawan PT Pertani (Persero), hal
ini dibuktikan dengan adanya komputer yang terhubung dengan server sehingga
ketika karyawan ingin mengakses sesuatu seperti daftar absensi sudah tinggal
melihat dengan memasukkan Nomor Induk Pegawai. Namun yang perlu diketahui
adalah ini bukan software khusus, ini hanyalah komputer yang
disetting dengan system LAN. Dan tidak semua karyawan
dapat memeriksanya, hanya pegawaipegawai tertentu yang mepunyai akses.
5. Penyesuaian dengan
struktur organisasi.
Sistem akuntansi harus dirancang
menurut masing-masing struktur perusahaan. Garis wewenang dan tanggung jawab
mempengaruhi kebutuhan informasi perusahaan. Di samping itu, sistem yang
efektif memerlukan persetujuan dan dukungan dari semua tingkat manajemen. Di
sini PT Pertani (Persero) telah melakukan pemisahan wewenang dan tanggung jawab
sudah sangat jelas sehingga tidak adanya penumpukan tanggung jawab dan
wewenang.
6. Sistem yang disusun
memenuhi prinsip cepat.
Sistem akuntansi harus mampu
menyediakan informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai. Ini adalah hal yang terpenting
karena setiap orang yang membutuhkan dapat dengan mudah mengakses, seperti yang
telah dilakukan oleh PT Pertani (Persero). Berbagai komputer telah terakses
dengan server sehingga computer ditempat Direktur dapat memeriksa atau meminta
informasi penggajian dengan cepat.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya, penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil
penelitian dapat dikatakan bahwa sistem penggajian pada PT. Pertani (Persero)
sudah berjalan cukup baik. Karena sudah adanya pemisahan tugas dalam fungsi
pembuatan daftar gaji dan fungsi pembayaran gaji. Sehingga mencegah
memungkinkan terjadinya pembayaran dan pembuatan gaji yang fiktif dan
meminimalkan kecurangan atau penyalahgunaan dalam pembayaran gaji.
2. Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian yang telah diterapkan oleh PT. Pertani (Persero) telah
dilengkapi Sistem Pengendalian Intern yang memadai karena memenuhi unsur-unsur
Pengendalian Intern yaitu:
a. Lingkungan
pengendalian
b. Perkiraan risiko
yang timbul
c. Aktivitas
pengendalian
d. Informasi dan
komunikasi
e. Pengawasan
Saran
Berdasarkan uraian
pada bab sebelumnya, maka untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam
pelaksanaan proses penggajian maka penulis mempunyai usulan sebagai berikut:
1. Mem-back up data
kehadiran karyawan
Walaupun absensi
karyawan sudah menggunakan mesin fingertech, namun data kehadiran
karyawan perlu di back up, karena jika mesin yang mengolah data
mengalami kerusakan sistem komputer, maka dapat menghilangkan seluruh data.
2. Memeriksa kembali saat melakukan
konfirmasi atas penginputan data karyawan.
Maksud dari usulan
diatas adalah ketika sudah melakukan penginputan data maka Maksud dari usulan
diatas adalah ketika sudah melakukan penginputan data maka bagian SDM harus
segera mengkonfirmasi kepada seluruh kepala bagian sehingga terdapat sedikit
kesalahan yang dilakukan oleh SDM.
3. Adanya software penunjang
dalam proses penggajian.
Dengan adanya
software penunjang dalam proses penggajian ini, maka pencatatan setiap
dokumen-dokumen terkait yang masuk dan keluar dapat berjalan lebih efisien dan
efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H., William S.
Hopwood, 2000. Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Keenam, Terjemahan Amir Abadi
Jusuf, Rudi M. Tambunan,
Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.
Hall, James A, 2001. Sistem
Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama,
Terjemahan : Amir Abadi Jusuf,
Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.
Ikatan akuntansi Indonesia, 2007. Standar
Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,
Jakarta.
Mulyadi, 2001. Sistem
Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat,
Jakarta.
Ramdhani, Mustika, 2011. Analisis
dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas
Pendidikan Kota Bogor.
Romney, Marshall B. dan Paul John
Steinbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Kesembilan, Cetakan Pertama,
Terjemahan Dewi Fitria Sari, dan
Beny Amos Kwary, S.S., Salemba Empat,
Jakarta.
Ruky, Achmad S., 2001. Manajemen
Penggajian & Pengupahan Untuk Karyawan
Perusahaan, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Warren, Carl S., James M. Reeve,
Phillip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi,
Edisi 21, Terjemahan Aria Farahmita,
SE. Ak,; Amanugrahani, SE. Ak,;
Taufik Hendrawan, SE. Ak.Salemba
Empat, Jakarta.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem
Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.
Wilkinson, Joseph W, 2000. Sistem
Akuntansi dan Informasi, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Terjemahan Marianus Sinaga,
Erlangga, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar