TEORI DAN ARTI PENTING
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang
senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan
sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/instruksi.
TEORI-TEORI
KEPEMIMPINAN :
Teori
kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi
mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara
lain :
Latar
belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan
peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap
masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin
Ada
beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain :
Seseorang
ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui
usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
Seseorang
menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian
dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan,
kewibawaan, lingkungan dan kemampuan.
Teori-teori dalam
Kepemimpinan
a)
Teori Sifat
Teori
ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin
itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan
kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai
sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri
ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76)
adalah:
- pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
- sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
- kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun
teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun
apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya
mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat
diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
b)
Teori Perilaku
Dasar
pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu
ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
- Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
- Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
c) Teori Situasional
Keberhasilan
seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan
dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan
dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu
dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan
tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah :
*
Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
*
Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
*
Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
*
Norma yang dianut kelompok;
*
Rentang kendali;
*
Ancaman dari luar organisasi;
*
Tingkat stress;
*
Iklim yang terdapat dalam organisasi
Tipologi Kepemimpinan
Tipologi
kepemimpinan merupakan tipe-tipe kepemimpinan lain yang ada disekitar kita,
berikut adalah tipe kepemimpinan menurut (Siagian,1997) :
1.
Tipe Otokratis
- Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
- Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat .
- Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
- Dalam menggerakan bawahannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2.
Tipe Demokratis
- Tidak berfikiran bahwa pemimpin adalah manusia mulia yang harus dihormati dan sebagainya.
- Menyingkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi bawahannya.
- Senang menerima saran dan kritik.
- Mengedepankan kerjasama atau teamwork.
- Memberikan kebebasan bawahannya untuk melakukan kesalahan dan kesempatan untuk bawahannya memperbaiki kesalahannya tersebut dengan kebijakan tertentu.
- Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses.
- Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
3.
Tipe Militeris
- Menggunakan perintah dalam menggerakan bawahannya.
- Senang menggunakan jabatan dan pangkat dalam memberikan perintah.
- Menuntut displin yang tinggi dan melebih-lebihkan formalitas.
- Sukar menerima kritikan.
- Menggemari upacara untuk berbagai keadaan.
4.
Tipe Paternalistis
- Menganggap bawahannya tidak dewasa.
- Bersikap terlalu melindungi.
- Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan kreasinya.
- Sering bersikap sok tahu yang berlebihan.
5.
Tipe Karismatik
Tipe
kepemimpinan ini tidak dapat dijelaskan secara nyata karena pemimpin yang
disukai karena karismanya cenderung tidak memiliki patokan khusus dalam
mencirikan apa yang disukai dari sifat kepemimpinan dengan tipe ini. Karisma
seorang pemimpin biasanya tercipta secara alami dari sikap pribadi
pemimpin tersebut.
Dari
kesemua tipe kepemimpinan di atas hendaknya setiap pemimpin berusaha untuk
menjadi pemimpin dengan tipe demokratis, karena tipe kepemimpinan seperti
inilah yang cocok untuk masa modern seperti saat ini.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan
tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu
berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan
kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang
kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang,
jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang
mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang
dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi
kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal
yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan
pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.
IMPLIKASI MANAJERIAL
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Sebab
yang terjadi bila implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah
akan menciptakan kepemimpinan yang baik karna adanya proses manajemen yang
direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah pemimpin jadi bila
pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut akan menunjukan kualitasnya.
Referensi
:
http://dian-ratnas.blogspot.com/2013/06/tipologi-kepemimpinan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar